Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Sabtu, 25 Januari 2020

Sebuah Cerit Altar Pusaka Mbah Kuntjung Pada Klenteng Banyumas

Kisah Altar Pusaka Mbah Kuntjung di Klenteng Banyumas


Gerbong Berita Dunia   -  Sebuah altar yang mempunyai tempat istimewa di hati para umat Klenteng Bon Tek Bio, Kabupaten Banyumas ialah Altar Pusaka Mbah Kuntjung. Dimana altar tersebut memiliki tiga bilah kris serta dimaknai sebagai altar para suci Kejawen. AGEN DOMINO

Cerita atau sejarah keberadaan pusaka Mbah Kuntjung bermula dari sasmita atau pesan gaib yang didapat oleh penasihat klenteng Bon Tek Bio, Lie Fon Won di awal 1990-an. Melalui mata abtin, Lie diperlihatkan bahwa Mbah Kuntjung pernah hidup ratusan silan di Banyumas yang dianggap sebagai seorang tokoh suci.

Untuk menghormati Mbah Kuntjung, Klenteng Bon Tek Bio dianggap mempunyai kewajiban untuk mendirikan altar. Di altar ini, pamor Mbah Kuntjung berupa tifa keris yakni Keris Brojo, Sapu Kagat dan Cempana Citra.

                AGEN POKER ONLINE


Humas Klenteng Boen Tek Bio Banyumas, So Bin Ta Nanda mengatakan altar ini pengayom unsur lokalitas Banyumas dan pusaka Mbah Kuntjung memiliki kedudukan yang sama dengan rupang para dewa.

Selain itu, Altar Mbah Kuntjung juga dipercayai sebagai instrumen ibadah yang punya kekhususan untuk penyembuhan penyakit. Para umat yang hedak berdoa di altar ini biasanya akan mengambil air terlebih dahulu disumur klenteng kemudian airnya akan diletakan di altar dan dipercaya dapat menyembuhkan penyakit.

So Bin Ta Nanda menceritakan bahwa suatu kali seorang umat meminta kesembuhan di depan altar Mbah Kuntjung ketika hendak dilarikan kerumah sakit, ajaibnya sebelum kerumah sakit, umat tersebut sembuh. AGEN DOMINO

Keajaiban lainnya saat klenteng mengalami bencana kebakaran di tahun 2012, saat itu 90 persen bangunan klenteng dilahap api. Saat dilakukan pembersihan klenteng, pusaka keris mbah Kuntjung didapati berada di bawah altar dan tidak tersentuh oleh api.

Ketiga keris pusaka yang disakralkan ini dijamasi atau dimandikan saban setahun sekali. Petugas jamasan pemandi pusaka keris tersebut adalah orang khusus yang disebut sebagai kunen.  Kuncen tersebut bernama Marno (40), dirinya sudah mengabdikan diri di Klenteng Boen Tek Bio Banyumas selama 13 tahun yang menggantikan pamannya.

Marno menjelaskan keris pusakan dirawat sebagaimana rupang para dewa. Perlakuannya saat dijamasi direndam di air kembang dan dibalur jeruk nipis. Tidak ada hal khusus, cara pemandian sama dengan rupang lainnya.

Memandikan rupang dimaknai menjadi bentuk bakti umat pada para dewa. Pada hari pemandian rupang, para dewa dipercaya ke langit meninggalkan rupang. Para dewa diyakini tengah melaporkan hal-hal yang terjadi dibumi selama setahun. AGEN DOMINO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Halaman