Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Rabu, 29 Januari 2020

Banjir bandang Tapanuli Tengah merenggut enam nyawa, membuat tiga orang hilang

Banjir bandang Tapanuli Tengah merenggut enam nyawa, membuat tiga orang hilang
Banjir bandang Tapanuli Tengah merenggut enam nyawa, membuat tiga orang hilang

Gerbong Berita Dunia - Enam orang kehilangan nyawa, Agen Poker sementara tiga hilang dalam banjir bandang yang melanda Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara, menurut Kantor Mitigasi Bencana Tapanuli Tengah (BPBD), Provinsi Sumatera Utara.

Mereka yang tewas dalam banjir bandang adalah warga Kecamatan Barus dan Andam Dewi, Agus Haryanto, Sekretaris BPBD Tapanuli Tengah, dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

Banjir juga menyebabkan 22 orang luka-luka dan menggenangi sekitar 700 rumah.

"Data terakhir menunjukkan bahwa enam orang tewas, sementara tiga dinyatakan hilang. Korban yang tewas belum diidentifikasi," katanya.

Banjir akibat hujan deras mengguyur tujuh desa di Kecamatan Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Rabu pagi dini hari.

Desa-desa yang terkena dampak banjir adalah Kampung Mudik, Pasar Terandam, Bungo Tanjung, Kinali, Ujung Batu, Batu Gerigis, dan Padang Masiang.


Pos-pos evakuasi dan pos-pos kesehatan telah didirikan di kabupaten untuk menangani warga yang terkena dampak bencana alam.

Sementara itu, semburan air dari hujan lebat yang tak henti-hentinya, memukul sejak Selasa, menyebabkan banjir besar yang menggenangi setidaknya 163 rumah di Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara.

"Jumlah rumah yang terendam banjir mencapai 163," kata Habibullah Harahap, kepala Desa Simataniari, Kecamatan Angkola Sangkunur, pada hari Rabu.

Air banjir mulai memasuki rumah-rumah penduduk sekitar pukul 4 pagi waktu setempat Rabu pagi, ketika sungai Sangkunur dan Batang Toru meluap di tepian mereka.

"Di dusun Pardomuan, 96 keluarga terkena dampak banjir, sementara 67 keluarga di Setia Baru terkena dampak. Sebanyak 163 rumah telah banjir," katanya.

Air banjir di Pardomuan mencapai ketinggian hingga dua meter, sementara perairan setinggi satu meter tercatat di Setia Baru.

Sekitar 50 keluarga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, katanya.

Indonesia saat ini mengalami musim hujan basah setelah terkena mantra kering yang berkepanjangan selama musim kemarau tahun lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Halaman