Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Sabtu, 28 Desember 2019

Metode 'pembilasan otak' cocok untuk mengobati stroke di semua rumah sakit: Menteri Kesehatan

Metode 'pembilasan otak' cocok untuk mengobati stroke di semua rumah sakit: Menteri Kesehatan
Metode 'pembilasan otak' cocok untuk mengobati stroke di semua rumah sakit: Menteri Kesehatan

Gerbong Berita Dunia - Menteri Kesehatan Mayjen Terawan Agen Poker Agus Putranto mengatakan digital subtraction angiography (DSA), yang lebih dikenal sebagai "brain flushing", sebuah metode kontroversial yang ia kenalkan untuk merawat pasien yang menderita stroke, aman dan dapat diterapkan di rumah sakit di seluruh kepulauan. .

“Itu bisa diterapkan, mengapa tidak? Menteri kesehatan sebelumnya mengeluarkan surat [mengenai metode ini], sehingga menggunakan penelitian objektif seperti halnya terapi lain yang sedang dikembangkan, ”katanya dalam sebuah seminar di Rumah Sakit Sanglah di Denpasar, Bali, pada hari Sabtu, seperti dikutip oleh Antara.

Dia merujuk pada surat yang dikeluarkan oleh menteri kesehatan Nila Moeloek tahun lalu yang memberi lampu hijau untuk pelaksanaan terapi dengan alasan penelitian medis berbasis layanan.

Lebih lanjut Terawan mengatakan bahwa metode ini telah menunjukkan hasil empiris yang didukung oleh penelitian yang sedang berlangsung. Dia mengklaim bahwa DSA sudah banyak digunakan oleh rumah sakit dan bahwa implementasinya hanya membutuhkan prosedur operasional standar (SOP) yang diputuskan oleh kepala setiap rumah sakit.


Menteri mengatakan bahwa DSA pada awalnya adalah metode untuk memeriksa keadaan kesehatan pembuluh darah untuk menentukan kondisi pasien dan perawatan yang tepat.

“Yang kita butuhkan sekarang adalah kemauan. Jika kita memiliki kemauan yang kuat, maka kita dapat menemukan dana [untuk menerapkan pembilasan otak]. Jika kita ingin memiliki peralatan maka kita harus memiliki komitmen, ”katanya.

Terawan, seorang ahli saraf tentara yang sebelumnya menjabat sebagai direktur Rumah Sakit Angkatan Darat Gatot Subroto, menjadi berita utama untuk perawatan stroke pembilasan otak kontroversialnya. Meskipun perawatan tersebut mendapat pujian dari pasiennya, termasuk politisi senior dan perwira tinggi Angkatan Darat, metode ini membuatnya berselisih dengan rekan-rekannya di Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Dewan etika IDI menemukan bahwa Terawan telah melanggar kode etik dengan mengadopsi dan mempromosikan metode terapi yang belum terbukti secara klinis aman dan efektif dalam merawat pasien.

Dia telah berulang kali menepis klaim yang mengatakan bahwa dia telah menggunakan metode ini sejak 2004 dan telah merawat setidaknya 40.000 pasien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Halaman