Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Sabtu, 07 Maret 2020

800 penduduk desa dievakuasi ke Kota Timika untuk menghindari teror pemberontak

800 penduduk desa dievakuasi ke Kota Timika untuk menghindari teror pemberontak
800 penduduk desa dievakuasi ke Kota Timika untuk menghindari teror pemberontak

ASLIKARTU - Polisi mengevakuasi 800 penduduk desa Agen Poker di daerah pegunungan di Timika, Papua, ke Kota Timika untuk menghindari aksi teror oleh kelompok kriminal bersenjata di wilayah tersebut.

Para pengungsi itu adalah penduduk di tiga desa Utikini, Banti, dan Kimbely, Satuan Tugas Operasi Nemangkawi dari Kepolisian Indonesia mencatat dalam sebuah pernyataan di Jakarta, Jumat malam.

Sebelumnya pada hari itu, sekitar 30 penduduk desa mengungsi di kantor polisi Tembagapura setelah mereka diintimidasi oleh kelompok bersenjata. Mereka mendesak polisi untuk mengevakuasi mereka ke kota.

Penduduk desa merasa tidak aman di hadapan kelompok bersenjata yang sering memaksa mereka untuk menyediakan makanan dan mengacungkan senjata kepada mereka.

"Kami berterima kasih kepada polisi karena melindungi kami, memberi kami makanan, dan mengevakuasi kami ke Kota Timika. Kami takut dan tidak aman di desa kami sendiri, terutama anak-anak," Agus Beanal, seorang tokoh lokal Desa Banti, mengatakan.

Proses evakuasi telah berjalan dari Jumat pagi hingga 6 sore. waktu setempat, Kepala Polisi Tembagapura Ajun Komisaris Hermanto mencatat.


"Hingga pukul 6 sore waktu setempat, sekitar 800 orang dievakuasi, termasuk pria, wanita, dan anak-anak, dari Longsoran, Batu Besar, dan kampung Kimbely," katanya.

Polisi telah menyiapkan 13 bus untuk mengangkut mereka ke kota dan beberapa lokasi lainnya.

"Kami sudah menyiapkan makanan untuk mereka yang masih menunggu bus sambil menunggu transportasi ke Timika," kata Hermanto.

Situasi keamanan di Papua tetap rentan terhadap tindakan kekerasan mematikan oleh separatis Papua yang terkenal.

Para pemberontak terlibat dalam baku tembak berulang kali dengan anggota militer dan polisi Indonesia.

Pemberontak juga telah melancarkan serangan mematikan terhadap warga sipil selama beberapa tahun terakhir dan membunuh beberapa dari mereka.

Pada tahun 2019, sekitar 23 kasus penembakan dan kriminal yang melibatkan kelompok-kelompok Papua telah merenggut nyawa 10 anggota polisi dan militer Indonesia serta 10 warga sipil, kata Kepolisian Papua. Agen Sakong

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Halaman