Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Sabtu, 08 Februari 2020

Smartphone mengubah perilaku konsumsi berita di antara generasi

Smartphone mengubah perilaku konsumsi berita di antara generasi
Smartphone mengubah perilaku konsumsi berita di antara generasi

Gerbong Berita Dunia - Setiap pagi, sebelum berangkat ke sekolah, Agen Poker Komarudin, yang juga dipanggil Komar, warga daerah Kemayoran, Jakarta Pusat, menonton berita di televisi bersama ayahnya.

Dia berusia 15 tahun dan tahun pertama SMA tahun ini. Di usianya, Komar sudah memiliki smartphone sendiri. Teman-teman Komar juga punya smartphone

Dia dan teman-temannya aktif di media sosial. Mereka memiliki akun Instagram, Twitter, dan grup di Whatsapp dan Line, dengan sebagian besar pengguna menjadi Generasi Z.

Komar tidak memiliki akun Facebook karena menurutnya aktif di platform media sosial ini sudah ketinggalan zaman.

Komar beralasan bahwa beberapa pengguna Facebook didominasi oleh orang tua.

Dari akun media sosial ini, Komar menerima informasi yang cukup dan berita terbaru.

Dia paling suka platform Instagram untuk mencari informasi, biasanya, melalui video pendek atau gambar infografis yang berisi informasi baru.

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Tika Vera Wantini, 20, yang selalu mencari berita melalui akun media sosialnya.

Wanita itu, yang tinggal di Bekasi, memiliki akun Instagram dan Twitter dan secara aktif menggunakan dua platform media sosial.

Tika, yang kuliah di Universitas Negeri Jakarta, mengungkapkan bahwa dia hanya membaca berita di waktu luangnya, dan itu tidak lebih dari lima menit.

"Jika saya membaca berita, saya langsung ke intinya. Tentang apa berita itu? Jika saya sudah mendapatkan inti berita, saya mencari berita lain. Saya membaca berita hanya satu hingga lima menit dan tidak lebih dari itu , "Kata Tika.


Teman-teman Tika juga sering membaca berita di aplikasi Instagram dan Twitter yang menampilkan berbagai berita dan informasi terbaru yang dikemas secara menarik.

"Untuk mengetahui lebih banyak informasi tentang suatu masalah, seperti coronavirus, dia lebih suka membaca jurnal online, karena dapat memenuhi rasa penasarannya tentang coronavirus," katanya.

Platform Instagram dan Twitter juga sering digunakan oleh Feri Wantono, 23, untuk mencari dan membaca berita.

Pria, yang suka fotografi, mengaku lebih selektif dalam menerima informasi atau berita yang tersebar di Instagram dan Twitter.

Feri melakukannya karena berita palsu merajalela melalui dua platform.

"Untuk memverifikasi apakah berita itu bohong, saya mencari informasi melalui mesin pencari Google. Untuk menghindari berita palsu atau tipuan, saya membaca berita di portal berita, seperti antaranews.com. Saat ini, media online tepercaya juga memiliki akun di beberapa platform media sosial, seperti Facebook, Instagram, dan Twitter, "katanya.

Dia mengungkapkan bahwa durasi membaca berita tidak lebih dari lima menit.

Feri tidak pernah terbiasa membaca koran atau majalah dan hanya membaca novel dan buku teks.

Komar, Tika, dan Feri adalah bagian dari generasi z, generasi yang lahir setelah kehadiran internet.

Generasi z adalah generasi demi generasi y, yang didefinisikan sebagai orang yang lahir dalam rentang tahun kelahiran 1995 hingga 2010.


Menurut data dari Asosiasi Penyedia Layanan Internet Indonesia (APJII), sebanyak 171,17 juta orang Indonesia, atau 64,8 persen, telah menggunakan internet.

Pada tahun 2018, mayoritas pengguna internet berada pada kelompok umur 15 hingga 19 tahun. Mereka diklasifikasikan sebagai generasi Z.

Sejak 1998, jumlah pengguna internet terus meningkat. Dari total populasi mencapai 264,14 juta, sekitar 143,26 juta orang Indonesia menggunakan internet pada tahun 2017, dengan angka meningkat 10,12 persen, atau tumbuh menjadi 27,9 juta pengguna dibandingkan dengan tahun sebelumnya

Feri, termasuk generasi z, relatif sudah tua. Ia lahir pada tahun 1997 dan saat ini berusia 23 tahun.

Ketika Feri masuk sekolah dasar, ponsel mulai digunakan.

Ketika ia duduk di bangku SMP, teknologi smartphone mulai berkembang di Indonesia.

Terlepas dari gelombang awal Generasi Z, Feri tidak memiliki kebiasaan membaca koran atau majalah.

Dia sering mengakses berita dari media sosial dan aplikasi obrolan.

Feri berbeda dari sepupunya, yang tujuh tahun lebih tua darinya dan berasal dari generasi milenial.

Sepupunya tumbuh dengan kebiasaan membaca media cetak, koran, tabloid, dan majalah. Meski saat ini, kebiasaan itu perlahan ditinggalkan dan beralih ke media digital.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Halaman