Gerbong Berita Dunia - Abdullah (31), pria pengangguran di Muara Badak, Kutai Kartanegara (Kukar), nekat jadi kurir sabu lantaran tergiur upah Rp2 juta. AGEN DOMINO
Tersangka ditangkap petugas polisi saat ada di poros Jalan Samarinda-Bontang, dengan barang bukti 2 kilogram sabu, yang dikemas dalam 2 kotak wafer. Pengendali pengiriman seorang narapidana Lapas Kelas IIB Tenggarong.
Abdullah dicegat di kawasan Sungai Siring, Samarinda Utara, Selasa (11/2) malam sekira pukul 21.30 WITA, di perjalanan menuju Bontang. Dia tidak berkutik, saat digeledah polisi.
AGEN POKER ONLINE
"Dia bawa 2.000 gram sabu, dalam kotak (wafer) supaya tidak terlalu dicurigai. Dikemas lagi dalam paket-paket amplop," kata Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman di kantornya, Rabu (12/2) sore.
Abdulllah digelandang ke Mapolresta Samarinda. Di hadapan penyidik, dia mengaku diupah Rp2 juta yan akan dia terima setelah dia berhasil membawa sabu itu sampai ke kota Bontang. "Pengendalinya adalah napi di Lapas Tenggarong," ujar Arif.
"Dari penjelasan dia, baru pertama kali mengantar sabu ini. Dari mana sabu yang dia dapatkan ini, masih kami dalami," tambah Arif.
Masih dijelaskan Arif, identitas narapidana di Lapas Tenggarong sudah dia kantongi. "Dia adalah SL, usia 35 tahun, yang dihukum sekitar 1 tahun lebih di Lapas. Ke depan kami akan koordinasi banyak pihak untuk merazia besar-besaran Lapas dan Rutan," tegas Arif.
Sementara Abdullah, mengaku terpaksa jadi kurir karena terdesak keperluan uang. Napi di Lapas Tenggarong, merupakan rekanan yang dia kenal di Muara Badak.
"Iya upahnya Rp2 juta kalau sampai di Bontang. Saya perlu uang. Saya cuma ditelepon, tidak kenal siapa orangnya, disuruh ambil paket di semak-semak di Sungai Siring (jalan poros Samarinda-Bontang)," demikian Abdullah. AGEN DOMINO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar