Gerbong Berita Dunia - Ribuan babi di sejumlah daerah di Bali dikabarkan mati sejak sebulan terakir. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali mencatat sudah ada 1.191 ekor babi yang mati sejak akhir Desember 2019. AGEN DOMINO
Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Iketut Gede Nata Kesuma mengatakan dugaan kematian babi dikarenakan virus, namun belum diketahui pasti penyebab kematiannya.
I Ketut Gede Nata Kesuma "mengatakan pihaknya masih meneliti kematian babi-babi di Balai Besar Veteriner, Medan, Sumatera Utara. Kasus serupa terjadi juga di Medan sejak beberapa bulan terakhir.
AGEN POKER ONLINE
"Secara klinis hasil pemantauan staf kami di lapangan menunjukan gejala klinis penyakit babi, baik hog cholera, salmonella, ASF (African Swine Fever). Jenisnya mirip-mirip, tapi agar lebih pasti harus dikonfirmasi secara laboratorium." jelasnya saat ditemui.
Nantinya, Kementrian Pertanian akan mengumumkan hasil uji laboratorium ihwal virus tersebut, Jika hasilnya bukan disebabkan oleh virus, hasil laboratorium tidak akan diumumkan.
Dalam kasus kematian babi di sejlumlah wilayah di Bali, I Ketut Gede Nata Kesuma menjelaskan kasus kematian babi paling banyak terjadi di Kabupaten Badung, jumlahnya mencapai 564 ekor dan tidak menutup kemungkinan akan terus bertambah.
Pada Kabupaten Tabanan juga cukup besar, yaitu 537 ekor, Kabupaten Gianyar 36 ekor dan Kota Denpasar sebanyak 54 ekor.
Nata mengklaim babi yang mati masih jauh lebih sedikit ketimbang jumlah babi yang ada di Bali. Populasinya mencapai 800 ribu ekor. " Jika jumlah kecil ini tidak ditekan bisa merebak ke seluruh penjuru Bali. Kami tidak menganggap enteng jumlah kecil ini." ungkapnya.
Seorang peternak asal Gianyar, Ketut Suardika mengatkan harga babi terus menurun. Tidak hanya di daerah tempat babi mati secara misterius, tetapi juga di daerah lain lantaran kecurigaan masyarakat yang sudah menyebar. AGEN DOMINO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar