Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Rabu, 26 Februari 2020

Mantan separatis Papua menyerahkan senapan kepada militer

Mantan separatis Papua menyerahkan senapan kepada militer
Mantan separatis Papua menyerahkan senapan kepada militer

ASLIKARTU - Seorang mantan pendukung kelompok separatis bersenjata Papua, menyerahkan senapan dan dua peluru 22 kalibernya kepada militer Agen Poker  Indonesia di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, 22 Februari 2020, kata seorang pejabat militer.

Senapan bertipe CIS diserahkan oleh penduduk berusia 54 tahun ini, yang diidentifikasi hanya sebagai YK, dari Desa Toray, Kecamatan Sota, Kabupaten Merauke, kepada personel Komando Cadangan Strategis Cadangan Angkatan Darat (Kostrad) MR 411 / Batalyon Infanteri PDW di Pos Komando Toray.

"YK secara sukarela menyerahkan senapan dan dua peluru 22 kalibernya kepada kepala Pos Komando Toray Letnan 2 Wesly Baslius Tanaem pada malam 22 Februari," Komandan satuan tugas di Batalyon Infantri MR 411 / PDW Kostrad Mayor Rizky Aditya di sini Rabu.

Sebelum membuat keputusan, Y.K. mengatakan kepada Prajurit Andri E Ginting, seorang personil militer di Pos Komando Toray bahwa ia seharusnya menjadi anak angkatnya, dan tentang senapan yang ia sembunyikan di hutan dekat Desa Toray, kata Aditya.

Senapan itu diberikan oleh abangnya, hanya diidentifikasi oleh inisialnya A.P.G. (60), Y.K. seperti dikutip oleh Aditya. Y.K. mengatakan hatinya tersentuh oleh pendekatan bersahabat yang diterapkan personel satuan tugas terhadap penduduk asli Papua, katanya.


Akibatnya, Y.K. Merasa terdorong untuk menyerahkan senapan dan pelurunya, kata Aditya, seraya menambahkan bahwa senjata itu akan segera diserahkan kepada Komando Militer Regional 174 / ATW.

Y.K. Kasus adalah bukti bahwa pendekatan persahabatan bisa memenangkan hati dan pikiran anggota masyarakat asli Papua, Wakil Juru Bicara XVII Cenderawasih Komando Militer Regional Letnan Kolonel Dax mengatakan.

Warga yang memiliki senjata secara ilegal juga didesak untuk menyerahkannya ke lembaga penegak hukum untuk menghindari sanksi hukum, katanya.

Situasi keamanan di Papua tetap rentan terhadap tindakan kekerasan mematikan oleh separatis Papua yang terkenal.

Para pemberontak terlibat dalam baku tembak berulang kali dengan anggota militer dan polisi Indonesia. Pemberontak juga melancarkan serangan mematikan terhadap warga sipil selama beberapa tahun terakhir dan menewaskan sejumlah dari mereka.

Polisi Papua mencatat bahwa dari awal Januari hingga 28 Desember 2019, total 23 kasus penembakan dan kriminal yang melibatkan kelompok bersenjata Papua telah merenggut nyawa 10 anggota polisi dan militer Indonesia serta 10 warga sipil.

Para penjahat Papua bersenjata melakukan tindakan kriminal ini di wilayah administrasi distrik Puncak Jaya, Jayawijaya, Mimika, dan Paniai pada tahun 2019, Kepala Inspektur Jenderal Polisi Papua Paulus Waterpauw mengatakan pada 28 Desember 2019. Agen Sakong

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Halaman