Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Selasa, 04 Februari 2020

Harimau Sumatra menyerang beberapa ekor sapi di Riau: BKSDA

Harimau Sumatra menyerang beberapa ekor sapi di Riau: BKSDA
Harimau Sumatra menyerang beberapa ekor sapi di Riau: BKSDA

Gerbong Berita Dunia - Badan Konservasi Sumber Daya Alam Riau Agen Poker (BKSDA) mengerahkan tim untuk menangani serangan harimau sumatera liar (panthera tigris sumatrae) baru-baru ini pada empat sapi, yang dimiliki oleh penduduk Desa Rantau Bertuah, Siak, Riau.

Anggota tim dikirim dari Pusat Pelatihan Gajah Minas untuk memastikan bahwa insiden itu memang terjadi di Desa Rantau Bertuah, Kecamatan Minas, seperti yang dilaporkan oleh warga setempat, kepala lembaga itu, Heru Sutmantoro, memberitahu wartawan di sini, Selasa.

Penduduk desa menemukan bangkai dua bayi sapi. Diasumsikan bahwa mereka telah diserang oleh harimau Sumatra yang kelaparan, katanya, seraya menambahkan bahwa anggota timnya telah berkoordinasi dengan polisi dan petugas militer setempat, serta pemerintah desa, dan pemilik sapi mati.

Dia mencatat bahwa setelah memeriksa langkah kaki di dalam area konsesi PT Arara Abadi sekitar satu kilometer jauhnya dari desa, anggota tim mengkonfirmasi bahwa harimau Sumatra berada di balik serangan itu.


Penduduk desa juga dilaporkan kehilangan empat sapi, tetapi sejauh ini dua bangkai telah ditemukan, sementara dua sapi lainnya belum ditemukan, katanya, menambahkan bahwa pemiliknya mungkin telah meninggalkan sapi di sana untuk merumput di rumput di dalam perkebunan. area perusahaan.

Konflik manusia-harimau terus terjadi di Pulau Sumatra.

Pada tahun 2019, Badan Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Selatan (BKSDA) telah mengkonfirmasi 15 serangan harimau di Provinsi Sumatera Selatan yang mengakibatkan kematian lima orang dan melukai 10 lainnya.

Dari November hingga Desember 2019, kantor konservasi telah menyelidiki enam laporan tentang serangan harimau. Hasibuan menyatakan bahwa serangan pertama terjadi pada 16 November 2019, di mana seorang turis berusia 19 tahun terluka.

Setelah kejadian itu, seekor harimau Sumatra juga menyerang seorang petani berusia 58 tahun di Kabupaten Lahat yang mengakibatkan cedera fatal.

Dalam laporan ketiga konflik manusia-harimau pada 2 Desember, seorang petani lain terluka, dan dia menyaksikan seekor induk harimau dan anaknya di lokasi kejadian di Desa Rimba Candi, Kota Pagaralam, Provinsi Sumatra Selatan.

ANTARA mencatat bahwa di Indonesia, harimau Sumatra (Pantera Tigris Sumatrae) adalah satu-satunya spesies harimau yang masih hidup, karena negara tersebut telah kehilangan dua sub-spesies harimau hingga punah: harimau Bali yang punah pada tahun 1937 dan harimau Jawa pada 1970-an .

Harimau Sumatra, yang terkecil dari semua spesies harimau, saat ini adalah spesies yang terancam punah yang hanya ditemukan di Pulau Sumatra, pulau terbesar kedua di Indonesia.

Harimau berada di ambang kepunahan karena penggundulan hutan, perburuan liar, dan konflik antara hewan liar dan penduduk lokal karena habitat mereka yang semakin menyusut.

Angka pasti harimau Sumatra yang tersisa di alam tidak jelas, meskipun perkiraan terbaru berkisar, di bawah 300 hingga mungkin 500 di 27 lokasi, termasuk di Taman Nasional Kerinci Seblat, Taman Tesso Nilo, dan Taman Nasional Gunung Leuser.

Menurut World Wildlife Fund (WWF), jumlahnya telah menurun, dari sekitar seribu di tahun 1970-an.

Laporan 2009 oleh kementerian kehutanan menunjukkan bahwa konflik dengan manusia adalah ancaman terbesar bagi konservasi. Laporan tersebut menyebutkan bahwa rata-rata, lima hingga 10 harimau Sumatra telah terbunuh setiap tahun sejak 1998.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Halaman