Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Jumat, 24 Januari 2020

'Bhinneka Tunggal Ika' di Kuil Dharma Bakti Jakarta

'Bhinneka Tunggal Ika' di Kuil Dharma Bakti Jakarta
'Bhinneka Tunggal Ika' di Kuil Dharma Bakti Jakarta

Gerbong Berita Dunia - Bhinneka Tunggal Ika (Bhinneka Tunggal Ika), Agen Poker semboyan nasional Indonesia, kembali hidup dan menjadi lebih dari sekadar slogan di Kuil Dharma Bakti di daerah Petak Sembilan, Jakarta Barat. "Banyak orang yang bekerja di sini adalah Muslim, juga umat Buddha. Kami di sini bekerja untuk membantu mereka yang datang untuk berdoa," kata Santaya, yang juga dikenal sebagai Kim Tek Le, seorang perwira Muslim yang bekerja di vihara, di Jakarta, Jumat.

Bekerja selama 42 tahun di Kuil Dharma Bhakti, ia cukup nyaman membantu orang-orang ketika mereka berdoa kepada Yang Mahakuasa.

Pria, yang berasal dari Pandeglang, Banten, telah bekerja sejak tahun 1978 di biara. Dia mulai dari melukis dan menjadi pekerja tetap di Dharma Bhakti hingga saat ini.

Manajemen biara telah berubah di masa lalu, namun ia tetap setia dalam membantu orang melaksanakan ritual ibadah mereka di sana, ia bahkan telah menghafal nama-nama Tuhan yang disembah sebagai bagian dari ritual dalam menyambut Tahun Baru Cina.


Bekerja untuk melayani jemaat tidak berarti ia mengabaikan kegiatan keagamaan dan doa-doanya, terutama dengan dukungan dari biara. Dia mengatakan bahwa toleransi beragama dapat dilihat di tempat kerjanya, misalnya, selama bulan puasa Ramadhan, mereka akan selalu memberikan takjil atau gigitan kecil bagi dia dan teman-temannya untuk berbuka puasa.

"Manusia adalah hal yang paling penting di sini. Kami hanya saling menghormati, itu bukan ilmu roket," katanya.

Demikian pula di Santaya, seorang pekerja bernama Sutoyo juga menyatakan kepuasannya setelah bekerja selama 10 tahun di Kuil Dharma Bhakti.

"Ketika kita berpuasa, mereka menyediakan segalanya. Kuil menyediakan hampir 200 takjil selama bulan-bulan puasa. Ini pemandangan biasa di sini," kata Sutoyo.

Ketika saatnya tiba untuk sholat Jum'at, Sutoyo mengatakan bahwa karyawan Muslim akan bergantian dengan pekerja lain yang berbeda keyakinan. Demikian juga, ketika liburan Idul Fitri, mereka akan mengatur jadwal kerja untuk memungkinkan Santaya, Sutoyo dan pekerja Muslim lainnya untuk kembali ke kota asal mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot

Halaman